Direktur Wholesale Banking Kusman Yandi mengatakan, untuk ritel maka BSM akan tumbuhkan bisnis konsumer dan fokus ke griya. Dalam hal ini, ia menambahkan, BSM juga akan mengoptimalkan bisnis di Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tentu kesemuanya ini diharapkan bisa berjalan sesuai harapan.
"Kita besarkan ritel. Kita tetap tumbuhkan bisnis ritel. Kalau di wholesale ada beberapa sektor yang sebelumnya tidak tumbuh dan kita lebih selektif. Potensi pertumbuhan terbatas di beberapa sektor di industri. Kita hati-hati dan kita tidak memaksakan wholesale," kata Kusman, ketika dijumpai Metrotvnews.com, dalam sebuah acara, di Jakarta.
Di 2017 ini, BSM membidik pertumbuhan pembiayaan baru sekitar Rp5 triliun atau menjadi Rp60,58 triliun. Berbagai macam strategi siap dilakukan yang salah satunya menggenjot bisnis ritel dan mengelola Non Performing Finance (NPF) lebih baik lagi dibandingkan dengan sebelumnya.
Sementara itu, untuk mencapai target di segmen wholesale banking maka BSM akan fokus di sektor infrastruktur, plantation (kelapa sawit), lembaga pendidikan, dan rumah sakit. Di segmen ini, BSM akan bersinergi dengan induk usaha yang mempunyai pengalaman dan segmen nasabah wholesale banking yang kuat.
"Target dan harapannya adalah ke arah 60 persen di ritel dan 40 persen di wholesale banking. Sedangkan untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sekitar 9-12 persen. Sejauh ini, kita tidak bermasalah dengan permodalan karena di neraca modal di SBN di BI ada sekitar Rp15 triliun sampai Rp16 triliun. Kalau butuh dana saya rasa tidak menjadi isu," pungkas Kusman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
