Ilustrasi. Foto : MI/MOHAMAD IRFAN.
Ilustrasi. Foto : MI/MOHAMAD IRFAN.

Bank Sampah Jadi Solusi Inklusi Keuangan

Arif Wicaksono • 27 Oktober 2019 20:43
Jakarta: Butuh cara kreatif untuk meningkatkan  inklusi keuangan yang rendah. Pemanfaatan bank sampah hingga  kebiasaan iuran di RT menjadi bagian peningkatan inklusi  keuangan.
 
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa literasi keuangan Indonesia tergolong rendah. Bank Dunia mencatat, tingkat inklusi atau porsi penduduk yang punya akses pada jasa dan layanan keuangan di Indonesia hanya 48,9 pada 2017. Pada 2019, pemerintah menargetkan inklusi keuangan mencapai 75 persen pada 2019.
 
Dinamika lapangan membutuhkan solusi kreatif untuk meningkatkan inklusi keuangan. Salah satunya lewat pemanfaatan bank sampah. Pemanfaatan itu tidak lepas dari fakta hingga 65 juta ton sampah yang dihasilkan di Indonesia setiap hari, hanya tujuh persen yang didaur ulang, sementara 69 persen berakhir di tempat pembuangan sampah akhir (TPA). Padahal, sampah yang dihasilkan tersebut bisa memberikan nilai ekonomis, jika dipilah dan dikelola dengan benar.

Allianz Indonesia terus melakukan perluasan akses perlindungan asuransi jiwa mikro Sekoci dan perlindungan asuransi kecelakaan diri kepada masyarakat yang menjadi nasabah bank sampah. Allianz Indonesia menginisasi program "Tukar Sampahmu, Lindungi Dirimu"
 
“Berangkat dari kondisi masih rendahnya penetrasi asuransi dan inklusi finansial dibandingkan dengan kondisi demografi dan luas wilayah Indonesia, kami melakukan berbagai inovasi dan sinergi untuk menyediakan layanan keuangan dan akses asuransi bagi segmen masyarakat yang belum tersentuh,” kata Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia Bianto Surodjo dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 27 Oktober 2019.
 
Allianz Indonesia bekerja sama dengan mitra strategis yang menyediakan aplikasi digital MySmash untuk mendukung kegiatan operasional Bank Sampah di seluruh Indonesia dan berfungsi sebagai kanal distribusi baru untuk memberikan akses perlindungan asuransi jiwa mikro 'Sekoci' bagi masyarakat yang menjadi nasabah Bank Sampah.
 
“Untuk asuransi kecelakaan diri, proses pendaftarannya bisa dilakukan secara manual melalui bank sampah tempat nasabah menabung sampah,” katanya.
 
Pemanfaatan bank sampah membuat jangkauan layanan keuangan bisa lebih meluas. Sebab, akses masyarakat pada layanan keuangan bisa melalui bank sampah yang semakin banyak beroperasi di Indonesia.
 
Bianto juga menjelaskan bahwa program tersebut diharapkan membantu masyarakat kelompok emerging consumers untuk memperoleh akses perlindungan asuransi dengan cara yang sangat mudah dan harga yang terjangkau. Program itu sejalan dengan sejalan dengan tujuan perusahaan yang  ingin memberikan perlindungan ke lebih banyak orang di Indonesia (to insure more people).
 
“(Allianz) tidak hanya fokus pada pertumbuhan premi saja,” jelas Bianto.
 
Bianto menambahkan tujuan utama dari dua program tersebut adalah melindungi lebih banyak orang Indonesia dan produk asuransi lebih mudah diakses sehingga dikemas secara lebih unik agar lebih mudah diterima masyarakat. Ada dua produk yang dikenalkan, asuransi jiwa mikro dan asuransi kecelakaan diri plus medical expense.
 
“(Dua produk itu) penetrasinya masih rendah dan perlu edukasi ke masyarakat,” ungkap Bianto.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan