Direktur Bisnis Menengah & Korporasi Bank Jatim, Su'udi, mengatakan manajemen beserta direksi Bank Jatim telah sepakat akan menurunkan NPL, tanpa melakukan write off dan dilakukan secara wajar.
"Direksi ingin selesaikan dengan wajar pengurangan NPL, tanpa write off. Ada beberapa hal yang akan kami lakukan, seperti bentuk tim ad hoc yang membantu agar NPL ini bisa diselesaikan dengan alamiah," tutur Su'udi ditemui dalam acara public expose laporan keuangan kuartal I-2016, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (11/4/2016).
Su'udi menerangkan, ada berbagai kegiatan yang akan dilakukan perseroan, seperti memaksimalkan panitia lelang yang selama ini kurang aktif agar bisa menjual aset agunan dari kredit yang bermasalah.
"Lalu juga ada beberapa kredit bermasalah ini yang bisa diselesaikan dengan bantuan hukum. Kami kerja sama dengan Kejakasaan Tinggi Hukum Jatim," jelas Su'udi.
Posisi NPL saat ini, dia mengakui, masih sangat tinggi. Berdasarkan catatan yang ada, tingkal NPL bank Jatim mencapai 4,29 persen per akhir 2015, Januari di posisi 4,51 persen, Februari di level 4,57 persen, dan Maret mencapai 4,59 persen.
"Jadi NPL masih cukup tinggi. Tapi kalau dihitung NPL nett akhir tahun di level 1,19 persen. Sementara coverage ratio 80,87 persen. Jadi kami memang tidak ingin melakukan aksi write off, karena NPL nett masih rendah," tutup Su'udi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
