Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, penambahan agen Laku Pandai akan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Dengan begitu maka kebutuhan akan layanan perbankan bagi seluruh kalangan masyarakat akan dapat terpenuhi.
"Sekarang ini baru ada 300 ribu agen Laku Pandai, padahal kebutuhan akan layanan perbankan di Indonesia masih sangat besar di daerah. Dalam beberapa tahun ke depan bisa mencapai 1 juta agen. Tapi kalau bisa lebih cepat, jadi tidak perlu menunggu 3 tahun," ujarnya di Kantor OJK, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu 10 Mei 2017.
Dirinya menambahkan, peran perbankan sangat penting dalam upaya mencetak kualitas agen Laku Pandai yang baik. Untuk itu bank bisa memberikan pelatihan agar para agen bisa dengan benar dan tepat menjelaskan mengenai bebagai produk keuangan yang ditawarkan.
"Para agen harus mampu memiliki kemampuan menerangkan produk bank, maka bank harus bisa melakukan training ke agennya. Ini pekerjaan yang harus kita dorong," jelas dia.
Selain itu, OJK juga mendorong penetrasi inklusi keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan di Daerah (TPKAD). Adanya tim ini diharapkan bisa mendorong tercapainya program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang dicanangkan pemerintah bersama dengan kementerian/ lembaga terkait.
"Tim percepatan akses keuangan di daerah harus memiliki peta/maping atau profiling akses daerah maupun akses keuangan, yang menentukan daerah mana saja yang menjadi prioritas paling penting untuk program ini. Perjalanan masih panjang, kita harus terus dorong ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
