"Kalau izinnya keluar, maka kapal dari Australia Selatan Kamis depan bisa tiba," kata Direktur Keuangan PT Garam Anang Abdul Qoyyum, saat dikonfirmasi Rabu 2 Agustus 2017.
Menurut Anang, izin persetujuan impor garam tersebut turun pada Senin 31 Juli. Namun hingga saat ini PT Garam masih menunggu izin persetujuan impor dari Kemendag.
Padahal, kata Anang, PT Garam selaku importir garam konsumsi telah memperoleh perusahaan ekspor penyuplai garam dari Australia Selatan. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri.
Garam impor itu akan didatangkan melalui tiga pelabuhan yang telah ditunjuk pemerintah. Yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Pelabuhan Ciwandan Banten, dan Pelabuhan Belawan Medan.
"Karena itu kami berharap izin impor tersebut segera turun," ujarnya.
Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No 125/M-DAG/PER/12/2015, impor garam konsumsi ditugaskan kepada BUMN di industri garam tersebut. Dari rencana awal sebanyak 226.124 ton.
PT Garam sendiri telah mengimpor 75.000 ton garam pada awal 2017. Penugasan kali ini merupakan proses impor yang kedua, dengan jumlah yang sama yakni 75.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
