"Sampai dengan Agustus 2017 penyerapan tenaga kerja di sektor industri mencapai 17,01 juta orang atau sekitar 14,05 persen dari total tenaga kerja di Indonesia," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, di Hotel Borobudur, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2017.
Kontribusi industri pengolahan terhadap PDB perekonomian pada kuartal III-2017 mencapai 19,9 persen dengan kontribusi pajak dari sektor industri mencapai Rp224,9 triliun. Dengan besarnya pajak yang disumbangkan oleh industri pengolahan maka, Menperin mengusulkan suatu skema insentif baru untuk industri pengolahan.
"Yaitu tax rebate atau tax deduction senilai 200 persen untuk belanja yang terkait pelatihan dan pendidikan vokasi serta senilai 300 persen untuk belanja yang terkait Research and Development (R&D) di perusahaan tersebut," jelas dia.
Kinerja industri nasional juga menunjukkan arah perkembangan yang cukup baik. Pada kuartal III-2017, PDB industri pengolahan nonmigas tumbuh sebesar 5,49 persen, tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,06 persen.
"Subsektor industri yang mengalami pertumbuhan tinggi antara lain adalah industri logam dasar sebesar 10,60 persen, industri makanan dan minuman sebesar 9,49 persen, industri mesin dan perlengkapan sebesar 6,35, persen, dan industri alat angkutan sebesar 5,63 persen," lanjut dia.
Untuk itu, Menperin menyambut baik langkah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Membangun Industri Nasional Berkelanjutan'. Diharapkan akan ada rekomendasi bagi pemerintah dalam menyediakan kebijakan untuk membangun industri nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
