Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprioritaskan penyelamatan nasabah atau pemegang polis AJB Bumiputera dari krisis di salah satu lembaga asuransi tertua tersebut.
"Para pemegang polis merupakan tulang punggung bisnis asuransi," ujar Misbakhun seperti dilansir Antara, Rabu 8 Februari 2017, menyikapi krisis yang terjadi di Bumiputera itu.
Menurut Misbakhun, krisis yang mendera AJB Bumiputera memang pelik dan sensitif. Sehingga penyelesaiannya harus dilakukan secara berhati-hati dengan mengutamakan prinsip-prinsip membantu kepentingan nasabah sebagai pemegang polis asuransi.
"Pemegang polis harus jadi pertimbangan utama dalam menangani persoalan di perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia itu," kata dia.
Politikus Partai Golkar itu, meminta OJK menjadikan pemegang polis sebagai konsideran utama. Misbakhun menegaskan, harus ada solusi komprehensif dan tuntas dalam persoalan Bumiputera dan OJK agar tidak mengumbar hal-hal sensitif soal Bumiputera.
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ini menilai, mengatasi persoalan Bumiputera bukan hal mudah karena ada sebanyak 6,7 juta pemegang polis. Misbakhun berjanji akan terus mengawal proses penyelesaian Bumiputera agar pemegang polis tidak terabaikan.
"Saya akan mengawal dan sebagai anggota DPR RI yakni menjalankan fungsi pengawasan," kata mantan politikus PKS itu.
Sebelumnya, Komisi XI DPR RI melakukan rapat dengar pendapat dengan OJK di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa 7 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
