Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pada tahun depan perusahaan BUMN sudah tidak lagi mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) maka fokus akan beralih bagaimana menyelesaikan holding BUMN. Sebab, holding BUMN akan menjadi jalan untuk mendorong belanja modal (capital expenditure/capex).
"Karena mulai tahun depan kita tidak mendapatkan PMN sehingga kalau ada holding perusahaan yang ada di bawah holding bisa mendapatkan penambahan modalnya melalui holding company itu sendiri," kata Rini, saat pemaparan kinerja dua tahun kepemerintahan Jokowi-JK, di Gedung Bina Graha, Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
Rini menjelaskan, memang dirinya sangat berharap holding dapat selesai pada tahun ini sehingga bisa mendorong raihan capex yang akan dialokasikan untuk meningkatkan kebutuhan infrastruktur.
"Memang itu yang kami harapkan dengan holding kami harapkan bahwa kita tetap bisa mendorong capex lebih tinggi mengingat kebutuhan infrastruktur masih besar," jelas dia.
Beberapa kebutuhan infrastruktur yang besar itu disebutkan Rini, di antaranya adalah pembangunan light rail transit (LRT), jalur rel kereta baru, pelabuhan, dan bandara.
"Terutama untuk konektivitas pembangunan LRT atau jalur KA baru dan bandara pelabuhan," sebut dia.
Rini berharap, enam holding BUMN tersebut akan sudah terbentuk tahun depan. Adapun keenam holding tersebut adalah holding BUMN Migas, holding BUMN perumahan, holding BUMN perbankan, holding BUMN infrastruktur, holding BUMN tambang, dan holding BUMN pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
