Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi mengungkapkan, Adira Finance terus berupaya menyalurkan pembiayaan secara cermat agar kredit bermasalah tidak meningkat, sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang tengah mengalami perlambatan. Apalagi, hal ini berdampak kepada melemahnya daya beli masyarakat.
"Kami masih berupaya untuk berhati-hati dalam kegiatan penyaluran pembiayaan. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) sampai September 2015 juga tercatat sebesar Rp47,3 triliun," kata Willy, di Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Sampai September 2015, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru di segmen sepeda motor sejumlah Rp13,3 triliun. Sementara penyaluran pembiayaan baru untuk mobil mencapai Rp9,4 triliun dan barang rumah tangga (durables) sejumlah Rp119 miliar.
Pembiayaan sepeda motor masih menjadi kontributor utama pembiayaan baru Adira Finance, yakni sebesar 58 persen. Adapun pangsa pasar sepeda motor baru dan mobil baru yang dibiayai terhadap penjualan kendaraan bermotor nasional masing-masing sebesar 12,2 persen dan 4,8 persen.
"Dengan terjadinya perlambatan pada penjualan kendaraan baru maka Adira Finance menggenjot pembiayaan kendaraan bekas. Sekitar 39 persen penyaluran pembiayaan baru yang dilakukan selama sembilan bulan pertama di 2015 adalah untuk kendaraan bekas atau setara Rp8,9 triliun," pungkas Willy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
