"Saya rasa Rp79 triliun itu sangat kecil," kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah, saat buka puasa bersama media, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis malam 8 Juni 2017.
Apalagi, tambahnya, cadangan penjaminan posisi saat ini mencapai sebesar Rp58,9 triliun atau masih 1,20 persen. Padahal, ketentuan terget yang harus dicapai yakni 2,5 persen. Tentu harus ada sejumlah langkah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
LPS, masih kata Halim, merupakan garda terakhir ketika terjadi krisis dan LPS harus menyiapkan dana guna menyelamatkan industri perbankan agar tak berdampak sistemik. Menurutnya ada empat cara untuk mencari sumber dana yang diperlukan LPS.
Pertama melalui industri perbankan. Kedua melalui pemilik bank. Ketiga melalui utang yang diterbitkan LPS. Keempat, melalui penanganan aset dari bank yang ditangani oleh LPS. "Nomor satu ini yangmenjadi dasar mengapa perlunya ada program restruktrisasi perbankan," jelas Halim.
Sebelumnya, total aset LPS hingga April 2017 tumbuh 8,68 persen dengan nominal Rp79,8 triliun. Capaian tersebut berasal dan didominasi oleh investasi sebesar Rp76,3 triliun atau 96,2 persen. Lalu ada kas dan piutang Rp2,7 triliun atau 3,5 persen, aset tetap Rp111,7 miliar atau 0,1 persen dan aset lainnya Rp27,3 miliar atau 0,4 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
