"Yang akan kita targetkan adalah Jagorawi. Targetnya Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun," kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani, dalam sebuah jumpa pers, di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Senin 29 Mei 2017.
Menurutnya, sekuritisasi jalan tol Jagorawi cukup menjanjikan karena pendapatan Jasa Marga per tahunnya mencapai sebesar Rp700 miliar. Meski target perolehan dana segar cukup besar, pihaknya tak akan melepas status dari aset tersebut. Biaya operasional tol Jagorawi tetap dikendalikan oleh Jasa Marga.
"Kita tidak akan lepas semua. Target kita Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun untuk yang kita lepas ke investor di mana pendapatan itu akan kita terima tunai," tutur Desi.
Lebih lanjut, Desi menambahkan, dana segar yang diperoleh dari sekuritisasi aset itu akan digunakan Jasa Marga untuk pembangunan 16 proyek dari total 31 proyek jalan tol. Hingga kini, sekuritisasi aset itu sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menunggu diterbitkan dengan skema efek beragun aset (EBA).
"Pendapatannya kita dapatkan di depan dan itu akan kita gunakan untuk membangun proyek lain (yang banyak ini). Udah didaftarkan ke OJK, tinggal bagaimana prosesnya masih menunggu fromulir dari OJK," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
