"Awalnya pada lima tahun lalu hanya satu dua orang saja pengusaha penatu di Mamuju dan akhirnya menjamur dan ada dimana-mana," kata Ria salah seorang pengusaha laundry di Mamuju, Selasa (20/5/2014).
Ia mengatakan bisnis itu menjamuur begitu cepat karena pertumbuhan sektor jasa semakin tinggi, mengakibatkan aktivitas ekonomi masyarakat juga semakin maju.
"Banyak masyarakat berstatus pekerja swasta yang menjadi langganan, itu karena aktivitas kesibukan mereka meningkat, sehingga harus mencuci di penatu karena tidak bisa mencuci sendiri," katanya.
Selain itu kata dia, jumlah pegawai pemerintah provinsi yang semakin meningkat di Mamuju, juga membuat pesanan penatu semakin naik. Persaingan yang terus meningkat sejak dua tahun terakhir pun membuat para pelaku usaha menurunkan harga jasa mereka.
Ria mengatakan, harga jasa penatu untuk setiap kilo pakaian mencapai Rp6 ribu setelah mengalami penurunan dari Rp7 ribu. "Kalau tidak ada persaingan harga maka akan sulit berkembang, karena seluruh pengusaha penatu memainkan harga agar laris usahanya," katanya. (Ant)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
