Ani-sapaan akrab-Sri Mulyani mengatakan kodrat ibu yang diemban oleh para wanita menjadi penentu yang berperan sangat besar dalam berinvestasi di bidang pembangunan manusia atau human capital.
"Dalam investasi di bidang human capital, perempuan itu salah satu pelaku yang sangat menentukan, mulai mereka hamil bayinya tidak kekurangan gizi, termasuk mereka sendiri selamat ketika melahirkan," kata Ani di Jakarta, belum lama ini.
Namun sayangnya, kata Ani, saat ini kesetaraan terhadap kaum hawa masih tidak seimbang. Jika dilihat dari jumlah partisipasi tenaga kerja di Indonesia, porsi wanita bisa dibilang masih stagnan, atau bahkan tidak berkembang hanya di kisaran 50 persen.
"Artinya 50 persen perempuan lainnya belum melakukan aktivitas di luar kegiatan yang disebut domestik (di rumah)," ujar Ani.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan hal tersebut berarti, masih ada potensi besar yang belum terwujud. Sehingga menjadi tugas pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk bisa menaungi agar bisa mendapatkan kesempatan yang sama di dalam dunia hukum, politik, dan sosial.
"Tentu kita berharap para perempuan tetap bisa meningkatkan kapasitas kemampuannya. Dunia ini bergerak sangat dinamis, apapun peran anda pasti akan menumbuhkan dan menyumbangkan lebih positif terhadap perekonomian," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
