Marketing Director of Grab Indonesia Mediko Azwar menjelaskan layanan tersebut disediakan untuk mendukung para penyandang disabilitas untuk bergerak dan mendapatkan lebih banyak akses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Inisiatif ini merupakan langkah alamiah bagi kami untuk menjangkau lebih jauh dari apa yang pasar lakukan. Karena mobilitas dan aksesibilitas bukanlah sebuah keistimewaan, namun hak dasar setiap manusia, kepercayaan inilah yang mendasari konsep dari inisiatif kami," ujarnya di Epicentrum Walk, Jakarta, Rabu, 25 April 2018.
Sementara itu, salah satu penyadang disabilitas Panji Surya yang mengidap tuna rungu mendukung aplikasi tersebut agar Indonesia menjadi negara yang ramah disabilitas.
"Banyak yang tidak mengerti saat saya berkomunikasi, driver perlu diedukasi untuk bisa bertukar informasi," tuturnya dibantu dengan penerjemah.
Oleh sebab itu, mitra Grabcar yang khusus untuk layanan GrabGerak, telah memiliki sertifikasi serta pelatihan yang diberikan langsung Advokasi untuk Disabilitas Inklusi (Audisi) Indonesia.
"Harus mengetahui konsep disabilitas, setelah itu baru cara melayani mereka, seperi melipat kursi roda hingga memahami bahasa isyarat," ujarnya
Sementara itu, Grab turut mengandeng Rexona sebagai pihak yang telah mengembangkan aplikasi Gerak, Sebuah aplikasi asisten mobilitas suara pertama bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang dirilis oleh Program Perlindungan dan Lay anan Sosial (PPLS) padatahun 2012, terdapat 3.838.985 penyandang disabilitas yang tinggal di Indonesia.
Mereka menghadapi beragam isu mobilitas sehari-hari, seperti trotoar yang dipenuhi pedagang kaki lima, jembatan bagi pejalan kaki tanpa fasilitas elevator, bahkan area khusus penyandang disabilitas yang disalahgunakan oleh para pengemudi transportasi umum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
