Direktur Utama Perum Bulog (Persero) Budi Waseso mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi beberapa hari belakangan membuah genangan air cukup lama bertahan di sekitar kompleks pergudangan yang memiliki luas 55 hektare (ha) ini. Pria yang akrab disapa Buwas ini memastikan, genangan air belum menyentuh stok beras.
"Untuk banjir kami sudah siapkan pompa segala macam apabila nanti banjir naik, kami segera atasi," kata Buwas saat mengecek kondisi beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis, 27 Februari 2020.
Sebanyak 68 unit gudang mampu menampung sekitar 3.500-4.000 ton beras masih dalam kondisi aman. Mitigasi bencana banjir telah disusun agar stok beras tetap bisa digunakan untuk operasi stabilitas harga di pasaran terutama jelang momentum Ramadan.
"Ya sempat beberapa saat (akses terhambat) tapi enggak lama, kita harus memprediksi begitu ini cuaca enggak bisa kita prediksi maka sebagian sudah kita dorong dengan kantor Bulog terdekat di Gatot Dubroto sudah kita stand by di sana kalau kita untuk wilayah kota," ungkapnya.
Buwas memastikan kondisi banjir tak akan menganggu Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di seluruh wilayah cakupan gudang Bulog. Distribusi beras masih bisa dilakukan di pusat perkantoran Bulog lainnya.
"Hanya mungkin ada keterlembatan pendistribusian sedikit, tapi tidak semuanya, artinya beras yang ada stand by di gudang ini, kan yang terpusat di Kelapa Gading tapi juga ada beberapa gudang kita yang sudah bisa men-supply dan kemarin tidak ada yang terganggu," paparnya.
Buwas juga memastikan telah bekerja sama dengan jajaran TNI untuk distribusi beras di lingkungan yang terkena banjir. Akses yang terkena banjir bukan halangan bagi Bulog mengirimkan beras.
"Keterlambatan itu bilamana truknya tidak bisa menembus banjir, tapi kan ada jalan lain dan kami kerja sama termasuk dengan TNI dengan perahu karetnya TNI sekaligus evakuasi korban banjir, kami juga mendrop bahan makanan termasuk beras," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
