"Di darat dipilah dan diproses, kalau yang plastik bisa jadi aspal mix atau jadi fuel, nah atau menjadi plastik lagi," kata Luhut di Hotel Marriot, Katowice, Polandia, Senin malam, 10 Desember 2018.
Pemerintah Indonesia paham bahaya sampah plastik bagi manusia. Kandungan plastik yang dimakan ikan laut bisa berdampak terhadap kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
Namun, Indonesia tak bisa sendirian menangani sampah plastik ini. Luhut menyebut butuh pendanaan yang cukup besar untuk menjalankan program pembersihan dan pengumpulan sampah laut tersebut.
Korea selatan pun sepakat membantu Indonesia dalam menangani sampah laut ini. Luhut menjelaskan proyek pertama pengumpulan sampah laut bakal di buat di Teluk Jakarta.
"Kita bikin di mulut Jakarta, karena di situ sudah parah sekali," kata Luhut.
Program pengumpulan sampah laut ini sudah mulai berjalan. Luhut menjelaskan program ini digarap seorang profesor diaspora Indonesia yang berdomisili di Amerika Serikat.
"Dia sekarang sudah rancang bangun, kita minta mereka blueprint itu dengan Texmaco dan Pindad," kata Luhut.
Luhut berharap rancang bangun yang dikerjakan itu selesai dalam waktu tiga bulan. "Kalau model itu jalan dan bagus, kita bakal bikin masif," jelas mantan Kepala Staf Kepresidenan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
