Dewan Direktur Indonesia Eximbank Susiwijono mengatakan dua kebijakan ini terdapat dalam paket kebijakan yang sudah diluncurkan oleh Pemerintah. Untuk NIA atau penugasan khusus ini ada di paket kebijakan ekonomi keempat dan KURBE ada di paket kesebelas.
NIA atau penugasan khusus ini untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan atau asuransi bagi transaksi atau proyek yang dianggap perlu oleh Pemerintah namun secara komersial tidak dapat dilaksanakan.
"Istilahnya tidak layak, di mana bank komersial tidak mau membiayai karena risiko tinggi. Dalam hal ini LPEI ditugaskan oleh Pemerintah agar harus mau membiayai," katanya dikutip dari Antara, Selasa (31/5/2016).
Seperti pada 31 Maret lalu pihaknya membiayai PT Industri Kereta Api (INKA) untuk melakukan ekspor gerbong kereta api ke Bangladesh. Padahal beberapa negara baru yang masuk pada tujuan ekspor ini atau pelaku usaha enggan melakukan ekspor ke sana karena dianggap tidak layak di antaranya Pakistan, Mesir, dan Afrika.
"Melihat kondisi negara ini bank secara komersial sulit memberikan pembiayaan karena dari sisi kajian ekonomi bisnis ini tidak layak. Oleh karena itu, kamilah yang membiayai," katanya.
KURBE ditujukan kepada pelaku usaha dengan skala mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor. Tujuannya untuk memperoleh akses pembiayaan dengan suku bunga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan skim komersial, serta tanpa ada subsidi.
KURBE ini bertujuan untuk ketahanan usaha. Menurut dia, pada kondisi ekonomi seperti ini ada usaha yang mengalami pelemahan. Kondisi tersebut berdampak pada sulitnya menembus pasar ekspor dan turunnya omzet.
"Dalam hal ini kami diminta untuk membantu membiayai, diharapkan pelaku usaha bisa memanfaatkan fasilitas ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
