"Dengan perbaikan ekonomi target kita akan membaik dengan 16 sampai 20 persen tapi kita lihat kondisi juga. Kalau nanti berubah, pasar melambat mungkin kita juga sesuaikan," ujar Director Bank DBS Indonesia Steffano Ridwan, di Kantor DBS Bank Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/3/2016).
Pada 2015, lanjut Steffano, memang menjadi tahun yang menantang buat perbankan, khususnya sektor UKM yang juga ikut mengalami perlambatan. Sebab itu, jika dibandingkan pencapaian tahun lalu, target kredit UKM tahun ini juga naik dua kali lipat.
"Tahun lalu DBS tetap tumbuh walau tumbuhnya terbatas antara sembilan sampai dengan 10 persen. Karena memang kita menjalankan prinsip kehati-hatian di sektor yang tidak berisiko, kita juga rearrange portofolio kita di sektor yang berisiko," jelas dia.
Dirinya menambahkan, tahun ini target kredit memang cukup agresif meskipun masih ada tantangan di pasar bagi industri perbankan. Hanya saja kondisi ekonomi dalam negeri diyakini akan menunjukan perbaikan sehingga pertumbuhan ekonomi akan lebih baik.
"Ada data yang menunjukkan titik terang di Januari-Februari, mulai dari consumer yang membaik, ada juga project pemerintah di sektor infrastruktur yang semakin bergulir dan mulai jalan sehingga kita berharap pertumbuhan ekonomi juga makin cepat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
