Kepala BPS Suhariyanto mengatakan apabila biasanya turis asal Tiongkok menduduki peringkat pertama, bulan lalu per ingkatnya turun ke posisi keempat. Adapun posisi pertama dipuncaki oleh Singapura, disusul Malaysia, serta Australia.
Suhariyanto mengatakan penyebab turunnya kunjungan turis Tiongkok karena adaya travel warning dari Pemerintah Tiongkok untuk datang ke Indonesia, terkait adanya letusan Gunung Agung, di Bali.
"Karena Tiongkok mengimbau agar tidak datang karena warning soal Bali. Karena biasaya wisman Tiongkok paling banyak datang ke Indonesia," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Februari 2018.
Apabila dilihat angkanya, jumlah kunjungan turis Tiongkok Desember 2017 yakni sebesar 74,9 ribu kunjungan. Jumlahnya lebih rendah dibanding Desember 2016 yang mencapai 116,9 ribu. Sementara turis Singapura yang datang bulan lalu mencapai 202,9 ribu kunjungan, Malaysia 154,6 ribu kunjungan dan Australia 87,9 ribu kunjungan.
Direktur Statistik KTIP BPS Titi Kanti Lestari menambahkan masyarakat Tiongkok patuh pada aturan pemerintah untuk tak datang selama kondisi Gunung Agung belum normal. Ditambah lagi, pada akhir tahun turis Singapura banyak yang datang ke Batam untuk merayakan tahun baru.
"China juga turun karena travel warning enggak boleh ke Indonesia, kan China negara komunis, kalau pemerintahnya bilang A ya harus dituruti," tambah Titi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
