"Biasanya tanggal 23 sudah ada pergerakan penumpang," ujar Direktur Jenderal Hubla Bobby R Mamahit, dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).
Pergerakan penumpang yang dinilai akan melonjak, kata Bobby, diprediksi terjadi ke arah Indonesia Timur dan Belawan. Di jalur itu, penumpang diprediksi mulai memadati angkutan pada H-2 hingga H-1 Natal.
Catatan Kemenhub pada 2013 lalu, jumlah penumpang di wilayah Timur yakni Ambon, Manado, dan Manokwari, dan Sorong cukup melonjak. Untuk Ambon terjadi lonjakan sekitar 83,07 persen dari 12/153 menjadi 22.248 penumpang.
Kemudian untuk Manado naik 1,77 persen dari 27.327 menjadi 27.810 penumpang, Manokwari naik 70,99 persen dari 8.317 menjadi 14.221 penumpang, dan Sorong naik 9,77 persen dari 21.570 menjadi 23.677 penumpang.
Bobby menyebut, hal serupa tak terjadi di wilayah Indonesia Tengah yang meliputi Pulau Kalimantan, begitu juga untuk kawasan Indonesia Barat.
"Kalau untuk wilayah tengah tak banyak pergerakan. Paling di Palangkaraya, karena orang Kalimantan tak banyak merantau. Kalau di barat mungkin orang batak pulang kampung," cetus dia.
Adapun puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6 Januari 2015. Bobby pun menerangkan, Ditjen Hubla sudah menyiapkan sejumlah angkutan guna mengantisipasi lonjakan penumpang. "Kesiapan transportasi disiapkan jauh sebelum pelaksanaan, biasanya dua hari sebelum Natal sudah disiapkan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
