"Penerbangan Lion Air tetap berjalan normal, termasuk Batik Air dan Wings Air," kata Manager Public Relation Lion Air Andy M Saladin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/5/2016).
Pada 18 Mei 206, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kemenhub menjatuhkan sanksi pada Lion Air. Yaitu membekukan layanan ground handling.
Sanksi berkaitan dengan kejadian sopir bus penjemput salah menurunkan penumpang asal Singapura di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng. Harusnya, penumpang itu turun di Terminal 2. Namun sopir malah mengemudikan bus ke Terminal 1. Akibatnya, penumpang tersebut masuk ke Indonesia tanpa melewati proses imigrasi.
Terkait pembekuan itu, Andy mengatakan Lion Air akan tetap menangani kegiatan ground handling di Bandara Soekarno-Hatta.
Andy mengakui Lion Air mengurangi frekuensi jadwal beberapa rute. Namun, ungkap Andy, itu tak berkaitan dengan sanksi. Sebab, maskapai biasa menurunkan jumlah penerbangan menjelang Ramadan.
"Itu hal normal. Sebab menjelang Ramadan merupakan masa low season," kata Andy.
Lion Air juga mendapat sanksi lain setelah sejumlah pilot mogok pada 10 Mei 2016. Itu berdampak pada penundaan penerbangan. Sanksi lain yaitu membekukan 95 rute penerbangan. Itu terdiri dari 93 rute domestik dan dua internasional. Lion Air pun tak mendapat izin untuk membuka rute baru.
Sikap lain dari Lion Air yaitu menuntut pemerintah melakukan investigasi terkait sopir yang salah menurunkan penumpang internasional. Idealnya, ungkap Andy, pemerintah melakukan pemeriksaan sebelum menetapkan sanksi.
Baca: Lion Air Ingin Sanksi Diberikan setelah Investigasi Internal
Sekadar informasi, Lion Air melayani 600 penerbangan domestik dan internasional setiap hari. Lion Air juga mengangkut lebih dari 20 ribu penumpang setiap harinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
