"Selama kami bisa efisien, tentu harga barang akan lebih murah. Ini menjadikan orang tertarik untuk menggunakan barang lokal," kata Wakil Ketua Apindo Jateng Dedi Mulyadi Ali, seperti dikutip dari Antara, di Semarang, Jumat (11/3/2016).
Ia menjelaskan, efisiensi tersebut mulai dari bahan hingga energi listrik yang digunakan. Menurut dia, setiap perusahaan harus mulai menerapkan program hemat listrik serta meminimalisasi limbah bahan produksi.
Dedi menambahkan, selama ini tarif barang dan jasa memengaruhi daya saing di pasaran. Oleh karena itu, efisiensi penting dilakukan oleh pihak perusahaan. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing, dan memperkuat posisi untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Saya yakin, negara-negara lain di ASEAN juga memiliki kekhawatiran yang sama dengan kita, bagaimana jika ternyata produk kita yang harganya lebih murah mampu masuk ke negara mereka dan bisa menang dalam persaingan tersebut," katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap seluruh pengusaha di Indonesia mampu konsisten menjaga mutu dan harga produk yang dijual apalagi yang diekspor. Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia (SDM), pihaknya memastikan sejauh ini SDM lokal mumpuni dalam bersaing dengan SDM asing.
"Kalau dari sisi industri manufaktur, masuknya SDM asing pasca-MEA ini belum terlalu terasa. Justru yang sudah terasa di bidang pendidikan dan kesehatan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
