Ia menjelaskan, tujuan cuitannya tersebut adalah menyampaikan fakta bahwa 20 sampai 50 tahun ke depan, Indonesia memerlukan investasi riset dan sumber daya manusia (SDM) kelas tinggi agar tidak kalah dengan negara lain.
"Buat pendukung Pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya??? jadi misperception," kata Zaky dalam cuitannya, seperti dikutip Medcom.id, dalam akun Twitter-nya @Achmadzaky, Jumat, 15 Februari 2019.
Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya ???????????? jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya.
— Achmad Zaky (@achmadzaky) February 14, 2019
Ia juga menilai kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini telah menyemangati dirinya dan Bukalapak.
"Kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia selama ini sangat menyemangati kami. Semoga ke depannya industri teknologi atau industri berbasis pengetahuan semakin maju," ungkap dia.
Pemimpin perusahaan unicorn Indonesia ini pun mengapresiasi masyarakat yang konsen terhadap isu mengenai R&D ini. R&D merupakan pembeda bagi negara maju dan miskin. Negara maju menurutnya, perang inovasi sementara negara miskin perang harga.
"Saya apresiasi sekali concern masyarakat Twitter soal isu R&D ini. Tanda kalau kita ga kalah pinter. R&D adalah single pembeda negara maju dan miskin. Kalau ga kuat di R&D, kita akan perang harga terus. Negara maju masuk di perang inovasi. Negara miskin masuk di perang harga," cuit Achmad Zaky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News