"Jumlah uang yang dimusnahkan tersebut meningkat dibandingkan triwulan III-2015 yang mencapai sebesar Rp1,5 triliun," kata Kepala perwakilan BI Sumbar Puji Atmoko, seperti dikutip dari Antara, di Padang, Kamis (17/3/2016).
Ia menyebutkan, semakin intensifnya Bank Indonesia menggelar kas keliling dan layanan penukaran kepada masyarakat untuk menarik uang tidak layak edar justru memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah uang yang dimusnahkan.
"Berdasarkan rasio pemusnahan uang tidak layak edar terhadap jumlah yang masuk terjadi peningkatan rasio yang cukup signifikan dari 54,6 persen pada triwulan III-2015 menjadi 73,1 persen," kata dia
Puji mengatakan, melalui kebijakan yang ditetapkan BI, maka pemusnahan uang tidak layak edar akan rutin dilakukan agar uang yang beredar di masyarakat tetap layak. Bahkan, BI akan terus melakukan sosialisasi mengenai pentingnya perlakuan yang tepat terhadap uang kartal.
"Kalau masyarakat punya uang dolar pasti dirawat dengan baik, seharusnya memperlakukan rupiah juga demikian karena uang negara sendiri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
