"Walaupun masih dihadapkan pada risiko gejolak ekonomi global, kondisi makroekonomi domesti selama semester I-2017 masih berada dalam catatan positif. Makanya sejalan dengan hal itu kita meraih kinerja keuangan yang positif juga pada laba kita," ujar Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih, ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juli 2017.
Laba yang meningkat, ungkap John, karena pendapatan operasional perusahaan yang naik menjadi Rp325,04 miliar. Pendapatan distribusi setelah bagi hasil juga naik menjadi Rp105,54 miliar.
"Laba juga meningkat karena pendapatan operasional kita yang meningkat menjadi Rp132,01 miliar dan laba operasional menjadi Rp26,97 miliar," kata John.
Sementara itu, posisi pendapatan dan laba yang naik, merupakan dampak yang besar dari penyaluran pembiayaan BCA Syariah yang juga mengalami peningkatan sebesar 21,09 persen menjadi Rp3,88 triliun, dari posisi sebesar Rp3,2 triliun di Juni 2016.
Tingkat dana pihak ketiga (DPK) perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp4,24 triliun, atau tumbuh sebesar 31,79 persen dari posisi sebesar Rp3,22 triliun di semester I-2016. Tingkat DPK yang tumbuh, merupakan salah satu faktor yang membuat aset anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami peningkatan.
"Total aset BCA Syariah mencapai Rp5,43 triliun, atau naik 25,02 persen bila dibanding periode yang sama di 2016 sebesar Rp4,34 triliun," ungkap John Kosasih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
