Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-Pera) Basuki Hadi Muljono menjelaskan, pembebasan tanah akan dibiayai dari dana APBN. Sedangkan pembangunan jalan tol tersebut melalui investasi swasta sebesar Rp45 triliun.
"Karena ini IRR sekitar 8 persen, maka ada bantuan dari APBN/PIP. Total investasi Rp45 triliun, namun tidak termasuk tanah. Pembebasan tanah akan dilakukan melalui APBN," ucap Basuki ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 17, Jakarta Pusat, Senin (1/12/2014).
Saat ini, lanjut Basuki, Kemen PU-Pera bersama Kementerian BUMN, PT ASDP (Persero), PT Hutama Karya Tbk (HK), dan PT Jasamarga Tbk (JSMR) akan membentuk tim teknis untuk menyusun pengembangan dermaga di Merak, linement, dan pelaksanaan pekerjaan ruas 1 tol Trans Sumatera (Bakauheni-Palembang).
Pengadaan tanah dengan cara pembebasan lahan, jelas Basuki, direncanakan akan selesai selama dua tahun, dari 2015 hingga 2016. Total pembangunan jalan tol Trans Sumatera sendiri sepanjang 373,4 kilometer yang konstruksinya dimulai pada 2017.
"Adapun target pembangunan jalan tol Trans Sumatera sepanjang 373,4 kilometer dalam waktu 5 tahun adalah Bakauheni-Babatan, Babatan-Tegineneng, Tegineneng-Terbangi Besar, Terbangi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Indralaya, dan Palembang-Indralaya. Ada enam ruas jalan tol. Rencananya pembangunan ini akan selesai pada 2019," pungkas Basuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
