Demikian informasi itu disampaikan oleh Presiden Direktur MBSS, Rico Rustombi, melalui siaran pers pada Senin (12/5/2014). Menurutnya pencapaian kinerja pada 2013 diperoleh dari inovasi dan inisiatif strategis yang dilakukan oleh manajemen MBSS untuk menjawab tantangan yang timbul di tengah industri batubara yang belum mengalami pemulihan.
Rico menambahkan, inisiatif strategis yang dilakukan oleh perusahaan sepanjang 2013 antara lain overselling strategi dalam marketing, dimana MBSS menjual lebih besar dari kapasitas yang dimiliki, strategi diversifikasi kargo dan wilayah operasi, strategi brokering yang semakin agresif, strategi keseimbangan portofolio kontrak jangka panjang, pendek/menengah dan spot market, strategi mengoptimalkan utilisasi armada, dan strategi pembiayaan kembali (refinancing).
"MBSS memahami kondisi yang buruk dan tekanan harga batubara yang dialami klien, dimana profit margin yang diperoleh semakin menipis," jelasnya.
Menurut Rico, klien MBSS adalah strategic partner, dimana MBSS secara aktif mendiskusikan dengan klien untuk memberikan win-win solutions yang akan mendukung bisnis klien, menerapkan prinsip untuk tumbuh bersama dan mengembangkan bisnis klien dengan teta mempertahankan aspek realibilitas dan operational excellence.
MBSS juga melakukan strategi pengembangan usaha melalui peningkatan diversifikasi kargo selain produsen dan penggunan akhir batubara seperti bijih besi, bauksit, clinker semen dan pipa untuk industri migas.
"Pada tahun 2013, MBSS mencatatkan pertumbuhan dari diversifikasi barang curah non batubara yang diangkut yaitu dari US$500 ribu pada 2012 menjadi US$ 1,7 juta pada 2013 atau tumbuh 240%," jelasnya.
"Selain melakukan strategi diversifikasi portofolio klien dan diversifikasi kargo non batubara, MBSS juga akan meningkatkan strategi diversifikasi wilayah operasional yaitu memperluas cakupan di wilayah regional seperti pengangkutan ke Filipina”, kata Ika Bethari, Direktur Keuangan dan Perencanaan Perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
