Direktur Utama BPDP-KS Bayu Krisnamurthi mengatakan dalam pertemuan itu, sawit Indonesia mendukung penuh misi perjuangan diplomasi delegasi Indonesia. Bukan hanya pada pelaksanaan perundingan tetapi juga pencapaian target penurunan emisi 29 persen.
"Dana sawit menjadi salah satu sponsor paviliun Indonesia di COP21, sekaligus membawa misi COP21 agar pelaku usaha dan lembaga masyarakat lebih terlibat dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," ujar Bayu dalam paparannya di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2015).
Kemudian, Ia menambahkan bahwa sawit Indonesia memberikan kontribusi melalui kegiatan di paviliun Indonesia COP21, yaitu ketika penerapan B20 biofuel berbahan baku sawit dilakukan pada 2016, terapan tersebut akan menghasilkan penurunan emisi sebesar 9,4 juta sampai 16 juta ton CO2e (setara CO2) per tahun, atau mengurangi tujuh persen sampai dengan 13 persen dari target total emisi sektor transportasi Indonesia.
"Per tahunnya, program ini juga mengurangi ketergantungan impor solar senilai kurang lebih Rp36 triliun, menambah kesempatan kerja baru kurang lebih 189 ribu orang, dan memberikan nilai tambah industri dalam negeri hingga Rp9 triliun," ungkapnya.
Sedangkan di sisi lain, perkembangan biodiesel sampai per 11 Desember 2015, biodiesel sawit yang telah disalurkan sebanyak 303 ribu kiloliter (kl) yang termasuk dalam program dukungan Dana Sawit (PSO). Sampai akhir Desember nanti, diperkirakan biodiesel sawit yang tersalurkan 72 ribu kl lagi, sehingga total saluran biodiesel sawit periode September sampai Desember 2015 mencapai 375 ribu kl.
"Sampai 11 Desember 2015, telah dibayarkan Rp113 miliar dana sawit untuk mendukung program biodiesel, akan segera dibayarkan Rp105 miliar dan dalam proses verifikasi transaksi biodiesel sebesar Rp246 miliar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
