"Harus itu, siapa yang mau berinvestasi di Indonesia harus hijau," tukasnya dalam acara Tropical Landascapes Summit: a Global Investment Opportunity, di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, Senin (27/4/2015).
Menurut dia, di level global, Indonesia pun aktif untuk menyuarakan industri dengan konsep ramah lingkungan. Banyak kesepakatan dari beberapa pertemuan internasional yang juga diikuti Indonesia, seperti di Brazil, Tokyo, Bali, dan selanjutnya Paris.
"Kesepakatan bagaimana mengimplementasi contohnya carbon trading. Kalau kita mau memperbaiki hutan kita, mereka (pebisnis) harus membayar. Begitu kerja samanya, kalau kita mau mempertahankan environmental itu ada nilainya," tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menambahkan, untuk bisa mendorong negara-negara lain agar melakukan investasi hijau, pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah insentif.
"Untuk insentif fiskal kita siapkan tax holiday selama 5-10 tahun. Sementara non fiskalnya dengan memangkas perizinan untuk mempermudah investasi, lalu mempermudah izin bagi pekerja asing, dan juga menciptakan zona ekonomi khusus," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
