yang paling fenomenal.
Susi yang dinilai nyentrik ini memang mengundang banyak perhatian masyarakat. Mulai dari merokok di lingkungan Istana seusai pengumuman kabinet, bertato, memiliki puteri yang cantik, tak menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah, hingga keberaniannya mengambil kebijakan moratorium dan menenggelamkan kapal asing yang tak memiliki izin dan terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia.
Melihat hal itu, Guru Besar Ilmu Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI), Rhenald Kasali menilai Susi merupakan sosok yang sangat cerdas (genius). Dia memandang dari kacamata metakognisi. "Selama ini orang hanya melihat dari aspek kognisi. Banyak orang yang kognisinya jago tapi tidak memiliki metakognisi. Metakognisi adalah kecerdasan untuk menggunakan kecerdasan," kata Rhenald ditemui di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, seperti ditulis Minggu (7/12/2014).
Banyak orang yang mempersoalkan latar belakang Susi yang hanya sampai di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Rhenald mengatakan, orang-orang yang menilai seperti itu memiliki kecerdasan namun tak bisa menggunakan kecerdasannya itu Sehingga akibatnya gampang marah-marah, arogan, dan meremehkan orang yang tidak punya gelar.
"Karena mereka terlalu pintar. Lihat orang-orang yang sekolah anak-anak pintar rata-rata duduknya di depan, tidak perlu orang lain, karena dia baca sendiri, mengerti sendiri. Jadi dia tidak perlu orang lain," ungkapnya.
Jadi, memang perlu orang yang memiliki kecerdasan untuk menggunakan kecerdasan yang dimiliki. Itu harus dibangun dari kecil. Orang yang seperti Susi, yang tidak meneruskan pendidikan namun memilih untuk berwirausaha hingga menjadi sukses.
"Itu dia entrepreneurship. Entrepreneurship itu bukan cari uang, tapi mencari solusi kehidupan terhadap persoalan yang dihadapi," tuturnya.
Seperti diketahui, Susi merupakan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau maskapai Susi Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
