"Pada tahun ini kita akan fokus pada pembangunan yang sifatnya soft skill. Sekarang bukan saatnya memulai pembangunan infrastruktur yang hard lagi, seperti bandara, jalan tol, itu sudah tinggal melanjutkan," ujar Direktur Utama SMI Emma Sri Martini usai buka puasa bersama di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat, Kamis sore, 16 Mei 2019.
Ema menilai kendala terbesar yang dialami bangsa Indonesia untuk meningkatkan SDM ialah stunting. Kondisi ini, kata dia, bukan hanya dipengaruhi faktor nutrisi saat ibu mengandung, tetapi juga karena perilaku yang buruk seperti buang air besar sembarangan akibat minimnya fasilitas kebersihan.
"Rasio stunting kita masih di angka 36 persen. Bagaimana bisa mencetak generasi muda berkualitas kalau stunting? Apa artinya infrastruktur maju kalau generasinya lamban?" tuturnya.
Untuk mendukung fokus kinerja tersebut, hingga April 2019 PT SMI memberikan penambahan fasilitas 1.031 tempat tidur pada rumah sakit baru dan menambah produksi air bersih 14.140 I/s.
Pada pembangunan infrastruktur, PT SMI hingga April 2019 tercatat melakukan pembangunan di antaranya membangun 2.253,2 kilometer jalan tol, melakukan penambahan 80 kereta listrik dan 438 gerbong kereta, serta menyelesaikan 52 ribu proyek menara telekomunikasi.
PT SMI pada 2018 membukukan laba bersih sebesar 1,53 triliun atau naik 21,44 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,26 triliun. Sementara pertumbuhan pendapatan usaha tercatat sebesar Rp4,01 triliun atau naik 26,84 persen dari tahun sebelumnya di angka Rp3,16 triliun.
Sementara pada 2018 aset PT SMI naik sebesar 12,82 triliun dari Rp55,39 triliun menjadi Rpp62,49 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
