Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan kerja sama ini disepakati setelah Indonesia menjalin hubungan perdagangan barang dengan Pakistan selama lima tahun. Hubungan dagang tersebut menghasilkan kesepakatan pembebasan bea masuk terhadap 90 persen pos tarif Chile untuk barang asal Indonesia.
"Sejak 2012 dengan Pakistan, baru ada perjanjian perdagangan lagi. Ini perjanjian dagang pertama kali untuk pemerintahan Joko Widodo," kata Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 20 Desember 2017.
Menurutnya Chile dapat dimanfaatkan menjadi mitra penghubung untuk ekspor Indonesia ke berbagai negara di Amerika Latin seperti Meksiko, Kolombia, dan Argentina.
"Chile itu sangat cerdas. Mereka membuka barang masuk untuk diperdagangkan kembali ke berbagai negara," tambah Enggar.
Mendag berharap nilai perdagangan kedua negara bisa meningkat lima kali lipat pada 2019. Adapun total perdagangan Indonesia dengan Chile pada 2016 mencapai USD227,17 juta. Selama Januari-Oktober 2017, total perdagangan kedua negara sebesar USD241,57 juta atau naik 23,35 persen dari periode yang sama tahun lalu.
"Kita tidak boleh kalah dengan Vietnam," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
