"Ini lagi diperiksa semua. Besok diumumkan," kata Jonan seusai diterima Presiden Jokowi di kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (8/1/2015).
Jonan menyadari, pembekuan izin rute sejumlah maskapai bermasalah ini bakal menyulitkan para penumpang. Ketika ditanya apakah pihak Kemenhub akan bertanggungjawab, Jonan justru meminta penumpang melakukan protes langsung terhadap maskapai yang bersangkutan.
"Kemenhub tidak mengurus itu. Biar penumpang klaim ke airlines (maskapai)-nya," tutur dia singkat.
Menurut Jonan, banyak maskapai nasional maupun asing yang tidak memiliki izin rute, tapi tetap menjual tiket kepada para penumpang. Kata dia, inilah yang mengganggu penerbangan lain, karena tidak ada konsistensi.
"Kalau tidak ada izin rute tidak boleh jual tiket toh," cetusnya.
Sebelumnya, Kemenhub membekukan satu rute penerbangan AirAsia Indonesia, yakni rute Surabaya-Singapura. Kemenhub memastikan maskapai itu tidak memiliki izin rute penerbangan dari Surabaya tujuan Singapura pada hari Minggu, begitu juga penerbangan AirAsia QZ8501 yang kecelakaan di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014.
"Berdasarkan identifikasi kita (AirAsia Indonesia) sudah salah, karena tidak sesuai izin. Izin dan pelaksanaannya berbeda. Makanya kita suspend (bekukan)," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Djoko Muriatmojo, Senin (5/1/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
