Ketua ISTMI Faizal Safa mengatakan, buku tersebut berisi gambaran tentang indikator kinerja berbagai sektor industri yang ada di Indonesia, perspektif kebijakan dari para pemimpin industri, serta gambaran kondisi dan tantangan yang dihadapi pelaku industri Indonesia.
"Isu-isu seperti pembiayaan infrastruktur dan harga energi khususnya gas hingga peningkatan kandungan lokal merupakan isu aktual yang harus direspons oleh industri dan regulatornya," ujar Faizal, di Kediaman Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Jumat 2 Juni 2017.
Untuk kuartal pertama, buku ini menyajikan tiga sektor, yaitu industri konstruksi, infrastruktur, transportasi dan utilitas, industri produk konsumsi, serta aneka industri. Melalui buku tersebut, para pelaku industri turut memberikan kontribusinya melalui workshop dan FGD, serta in-depth interview dengan sejumlah tim riset.
"Buku ini juga disusun dengan semangat membangun industri di Indonesia dengan pelaku pengusaha nasional yang diharapkan mampu memberikan tambahan dorongan kemandirian ekonomi nasional," tutur dia.
Dia berharap, dengan peluncuran buku udate industri indonesia akan menjadi acuan bagi seluruh pertumbuhan industri di Tanah Air. Khususnya dalam membuat pertumbuhan dunia industri menjadi lebih sinkron dengan pertumbuhan nasional.
"Kita harapkan buku ini jadi rujukan sehingga nanti pembuat kebijakan tahu arah yang industri inginkan. Karena yang terjadi saat ini adalah kita yang mengikuti pemerintah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
