"Data geospasial bisa lihat data geografis. Misalnya, jembatan Selat Sunda dibangun, bisa lihat nanti perkembangan pembangunannya seperti apa," kata Kepala Bidang Pemetaan Sumber Daya BIG, Habib Subagio, di kantornya, Jalan Raya Bogor, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/11/2014).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago berencana melibatkan BIG dalam proyek pemerintah. Data BIG, kata Andrinof, dapat menjadi rujukan dalam perencanaan beragam proyek.
Kepala Pusat Pemetaan Rupa Bumi dan Toponim BIG, Arief Syafi'i, mengatakan lembaganya memiliki sistem informasi geografis yang dapat digunakan pemerintah maupun publik. Sistem ini dapat diakses melalui laman big.go.id.
Peta milik BIG ini, kata Arief, lebih mumpuni dibandingkan Google Maps. Menurut dia, terkadang ada displacement dalam peta yang dikembangankan Google. "Kita tidak bisa ambil kebijakan kalau ada kesalahan seperti itu," beber dia.
Selain itu, peta BIG ini juga bisa menampilkan rupa bumi secara tiga dimensi. Teknologi ini juga dapat digunakan kala ada bencana. "Ketika kejadian, bisa langsung lihat, ada rapid mapping. Kalau gempa misalnya, kita monitor pergerakan lempeng. Gejela gempa ada tanda-tandanya," jelas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
