Direktur Consumer Banking Group Bank DBS Wawan Salum mengatakan, pertumbuhan pendapatan tersebut didukung oleh jumlah nasabah yang naik sebesar 17 persen dari 2015 hingga tahun lalu.
"Kinerja ini tak lepas dari upaya kami mengembangkan program dan produk demi memenuhi kebutuhan nasabah," ujar Wawan di Rose Room, Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.
Wawan menambahkan, keberhasilan pertumbuhan revenue juga didukung oleh pendapatan dari unit bisnis yang berkontribusi terhadap Consumer Banking. Komposisi tersebut meliputi Wealth Management (49 persen), Kredit Tanpa Agunan/KTA (31 persen) dan Dana Pihak Ketiga/ DPK (20 persen).
DBS telah mengumumkan akuisisi terhadap bisnis perbankan ritel dan wealth management ANZ di lima pasar termasuk Indonesia. Dengan akusisi ini DBS akan memperoleh tambahan sekitar 1 juta nasabah ritel dan wealth management.
"Secara efektif ini akan meningkatkan jumlah nasabah kami sebesar enam kali lipat," tuturnya.
Adapun pilar pertumbuhan consumer banking Bank DBS antara lain, Bisnis wealth management berhasil mencatatkan kenaikan signifikan sebanyak 44 persen dari capaian 2015 yang mencapai Rp 9,1 triliun dengan menjadi Rp13,1 triliun di 2016.
Bisnis consumer banking juga diperkuat oleh pendapatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp17,2 triliun atau tumbuh sebesar 16 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Bank DBS Indoneska juga berhasil meningkatkan akuisisi nasabah secara online dengan produk KTA sebesar 141 persen dan layanan priority banking DBS Treasures sebesar 100 persen (YoY).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
