Chief Product Officer (CPO) Growpal, Paundra Noorbaskoro menjelaskan dalam beberapa kasus ketika terjadi keracunan teknologi Indonesia belum dapat mendeteksi sumbernya.
"Saya mau shipping ke salah satu pabrik untuk dikirim keluar negeri.Saat saya kirim aman-aman saja, tiba-tiba pas lokasi tujuan ikan mengandung racun, kita gak bisa mendeteksi sumber racun dari mana," ujarnya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.
Ia menambahkan, dengan menggunakan sistem trustability yang hanya dapat digunakan dengan sistem bitcoin. Dimana sistem tersebut dekat dengan uang digital, kini ia gunakan untuk melihat dan memantau proses ekspor.
"Intinya blockhain itu pencatatan, dari benih dan user. Datanya masuk ke network konsesus, sehingga dapat melihat pengiriman yang unvervied atau verivied itu bisa mengertrack Jika ada masalah," tambahnya.
Selain itu, sistem tersebut tidak perlu menunggu kejadian terjadi dulu, melainkan dengan sistem tersebut dapat mengklasifikasi kualitas potensi yang buruk maupun baik, sehingga masyarakat tidak perlu memilih yang dianggap kurang baik.
"Kalau yang unggul masuk klasifikasi, kalau yang kurang bagus jangan diambil, nanti ketawan semua, jadi tidak mesti ada kasus dulu," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tidak heran jika produk olahan ikan yang diimpor dari berbagai negara memiliki harga jual yang tinggi, meski bahan dasarnya ikan berasal dari Indonesia. Seperti halnya Amerika Serikat yang telah menerapkan sistem tersebut dapat mengetahui asal ikan yang dibeli.
"Yang mahal adalah prosesnya mereka membangun sistem yang kredebil, sehingga produknyaa terjaga. Jadi jangan salahkan harga yang mahal ketika tiba di IIndonesia, tapi bagaimana Indonesia ada sistem seperti itu," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
