"Kita harapkan pengusaha-pengusaha yang lain (ikut menukarkan USD ke rupiah). Kita yakin masih banyak pengusaha yang punya uang di Singapura," ujar Tahir, di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 15 Oktober 2018.
Sayangnya Tahir enggan menyebut nama-nama pengusaha yang akan diajaknya untuk menukarkan USD ke rupiah. Namun, dia memastikan, aksi penukaran USD ke rupiah tak membuat kekayaan pengusaha anjlok mengingat ekonomi Indonesia yang sedang cemerlang.
"Tidak perlu khawatir dengan ekonomi Indonesia, International Monetary Fund (IMF) juga bilang begitu. Saya tidak menemukan ada kepanikan nasabah membeli USD karena situasi sekarang berbeda dengan kondisi 1997-1998," bebernya.
Tahir mengimbau agar para pengusaha Tanah Air segera melakukan transfer deposit pribadinya. Pasalnya, banyak harta pengusaha RI yang terparkir di bank luar negeri. "Seharusnya para deposan yang punya uang di luar negeri dipindahkan ke Indonesia. Dipindahkan dari bank Singapura ke sini," harap dia.
Di sisi lain, ia menilai, pelemahan nilai tukar rupiah lebih disebabkan karena USD yang kian perkasa. Kondisi tersebut tak hanya memperlemah rupiah, melainkan juga menyeret mata uang negara lain.
"Saya kira bukan kita lemah, tapi dolarnya menjadi kuat. Yang lemah bukan hanya kita saja, Tiongkok juga, mata uang yang lain juga lemah dan tidak ada yang kuat," ungkap Tahir.
Dia yakin aksi para pengusaha menukarkan USD ke rupiah bisa memperkuat mata uang Garuda. "Sangat bisa (memperkuat rupiah). Saya kira kalau semua pengusaha mau bersatu, pasti bisa," pungkas Tahir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
