"Perbankan bisnis dan perbankan ritel terus membukukan pertumbuhan kredit yang kuat," kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria di Gedung Sentral Senayan III, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Sementara perbankan global, lanjut Taswin, tetap fokus pada re-profiling dan re-allingning portofolio korporasi, dengan strategi memberikan layanan kapada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan nasabah top tier.
Sementara kredit perbankan bisnis tercatat pertumbuhan 12,5 persen dari Rp40,8 triliun menjadi Rp45,9 triliun, kredit perbankan ritel meningkat sebesar 9,0 persen dari Rp41,5 triliun menjadi Rp45,2 triliun, serta kredit perbankan global menurun 10,7 persen dari Rp24,0 triliun menjadi Rp21,5 triliun.
"Kredit dari perbankan bisnis memberikan kontribusi 41 persen dari total kredit bank, sementara kredit perbankan ritel sebesar 40 persen dan perbankan global sebesar 19 persen. Sepanjang tahun bank memprioritaskan fokus pada upaya lebih jauh memperkuat posisi likuiditas dan simpanan nasabah," jelas dia.
Dirinya menambahkan, bank menurunkan eksposur portofolio korporasi yang menyebabkan meningkatnya Non Performing Loan (NPL). Sedangkan tingkat NPL bank adalah 3,81 persen (gross) dan 2,55 persen (net) per Desember 2015 dibandingkan 2,24 persen (NPL gross) dan 1,50 persen (NPL net) tahun sebelumnya.
"Bank akan lebih memperhatikan kualitas kredit sehubungan beberapa bisnis, yang masih terkena dampak perlambatan ekonomi serta pelemahan mata uang Rupiah. Bank menjaga posisi modal yang kuat dengan modal Tier-1 mencapai Rp13,6 triliun dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 15,17 persen per 31 Desember 2015," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
