"Bukan menyaingi tenaga kerja Indonesia, justru membantu Indonesia sehingga industri bisa maju," kata Kalla di PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat, 6 April 2018.
Kalla mengatakan tenaga kerja asing datang bersamaan dengan investasi dan modal. Selain membawa modal, investasi akan membawa profesional yang memiliki keahlian. Dia mencontohkan saat Toyota masuk pertama kali ke Indonesia. Perusahaan asal Jepang itu membawa sekitar 30-an tenaga kerja asing.
Jumlah tenaga kerja asing itu kian hari kian menipis. Kini, tenaga ahli asing yang ada di perusahaan itu tinggal sekitar tiga orang. "Nanti orang Toyota dari sekian tahun turun tiga, malah semua direksinya orang Indonesia," jelas dia.
Kalla menambahkan, pekerja Indonesia membutuhkan tenaga kerja ahli asing. Karena, tenaga ahli ini akan mengajarkan tenaga kerja Indonesia dalam beberapa hal menyangkut penggunaan teknologi.
"Jadi enggak masalah, di mana-mana tidak, Thailand 10 kali lipat junlah tenaga asingnya daripada kita. Sehingga induatri ekspornya lebih banyak dari kita," jelas dia.
Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA). Aturan dikeluarkan untuk mendukung perekonomian nasional dan perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan investasi.
Dalam Perpres ini disebutkan, penggunaan TKA dilakukan oleh pemberi kerja dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu. Ini dilakukan dengan memperhatikan kondisi pasar tenaga kerja dalam negeri.
Pemberi kerja wajib mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia pada semua jenis jabatan yang tersedia. Bila jabatan belum dapat diduduki pekerja Indonesia, posisi tersebut dapat diduduki TKA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
