First steel cutting strategic Sealift Vessel-1 (SSV) dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Laut Filipina VAdm Jesus C Millan, disaksikan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Presiden Direktur PT PAL Firmansyah Arifin.
Firmansyah Arifin mengatakan setelah melakukan seleksi lelang internasional bersama delapan negara lain, akhirnya Indonesia terpilih untuk mendapatkan kontrak pengerjaan dua kapal dengan nilai kontrak USD90 juta dari Kementerian Pertahanan Filipina.
"Peserta tender ada delapan negara, salah satunya Korea Selatan bersaing ketat dengan Indonesia. Dan lelang akhirnya dimenangkan oleh Indonesia," katanya.
Indonesia memenangkan lelang karena kapal buatan Indonesia, dalam hal ini PT PAL, mampu memenuhi semua permintaan pihak Filipina. Mereka menginginkan kapal yang dapat diterjunkan di daerah kepulauan.
"Di Filipina bagian selatan adalah terdiri pulau-pulau, sehingga kapal ini mampu untuk medan seperti itu," ujarnya.
Sebelum Filipina memilih Indonesia untuk pengerjaan kapal, mereka mengirimkan tim dan berada di Indonesia selama dua minggu.
Tim mengamati produk kapal dan PT PAL, termasuk melakukan pengecekan di Kementerian Pertahanan.
"Semua dicek di kementerian. Kita juga demonstrasikan ke Filipina di depan para pejabat di sana," kata Firmansyah.
Kepala Staf Angkatan Laut Filipina VAdm Jesus C Millan mengatakan kerja sama ini bagian dari program modernisasi Angkatan Laut filipina.
Pihaknya mengikuti proses yang merupakan rangkaian tata cara pengadaan barang dan jasa di negaranya. "Terima kasih untuk PT PAL yang sudah membantu mewujudkan program modernisasi ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
