Menurut Pengamat Pertanian Bayu Krisnamurthi, impor beras yang dilakukan pemerintah merupakan jalan terbaik untuk memasok beras ke daerah nonproduksi. Pasalnya, kemampuan daerah untuk produksi beras saat ini tak mampu menyediakan beras untuk kebutuhan secara nasional.
"Indonesia itu besar, kita punya daerah-daerah yang bukan sentra produksi seperti Sulawesi Utara, Aceh, Maluku, Papua, dan NTT. Dan itu harus diingat, karena mereka juga butuh (pasokan beras)," ujar Bayu, ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jalan MI Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2015).
Mantan Wakil Menteri Perdagangan era SBY tersebut menjelaskan, impor beras itu dilakukan untuk mengelola pangan agar mampu menjaga ketersediaan dan harga beras. Sebanyak 11 provinsi yang merupakan daerah lumbung padi dirasa tak cukup guna pasok beras ke daerah nonproduksi.
Ia menambahkan, meski saat ini wilayah Indonesia mulai diguyur hujan, namun produksi beras membutuhkan waktu yang cukup lama. Artinya, untuk menghindari melonjaknya ketersediaan pangan dan harga beras, impor adalah satu-satunya jalan agar kebutuhan beras untuk masyarakat Indonesia tercukupi.
"Ya kan kalau meski hujannya sekarang, panennya baru empat bulan yang akan datang. Laparnya sekarang, kamu mau menunggu empat bulan untuk menahan lapar? Kan tidak bisa. Jadi saya pikir stoknya harus ada dan harus tersedia," pungkas Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News