Ketua KPPU Syarkawi Rauf mengatakan sidang terbuka akan dilakukan besok Selasa (15/9/2015). Lewat sidang ini nantinya akan diketahui apakah benar dalam kasus kelangkaan daging sapi beberapa waktu lalu terbukti adanya kartel atau tidak. Sejauh ini, Syarkawi mengaku telah mengantongi bukti adanya kartel yang bermain.
"Jumlah importir, feedloter (perusahaan penggemukan sapi) itu ada 32, siapa-siapanya, lokalnya berapa, apakah ada luar negerinya, nanti besok saja di persidangan," kata Syarkawi, ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2015).
Pihaknya terus mengawasi kegiatan perdagangan ternak sapi ini mengingat pemerintah telah memberikan izin dan kuota ke banyak importir. Misalnya, kuota 50 ribu ekor untuk per tiga bulan, jika kuota tersebut tak dipasok ke semua pasar atau di pasok melebihi waktu tiga bulan maka akan terjadi kelangkaan.
"Nah memberikan kuota itu benar-benar harus diberikan pengawasan pelaksanaannya," jelas dia.
Lebih jauh dirinya menambahkan, belajar dari sistim bawang putih di mana juga menggunakan sistem kuota pada 2013 ada salah satu atau beberapa grup pengusaha yang menahan pasokan akibatnya membuat harga naik hingga Rp120 ribu.
"Tapi setelah kebijakan kuota dihilangkan menjadi impor ya silahkan siapa saja yang bisa mengimpor tidak ada lagi pedagang yang berani menahan-nahan pasokan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
