Presiden Grup Go-Jek Andre Soelistyo mengatakan pihaknya sangat antusias aplikasi dan ekosistem Go-Jek yang telah diunduh oleh lebih dari 155 juta pengguna tersebut telah dilirik beragam perusahaan multinasional. Go-Jek yang muncul pada 2015 mendapat kepercayaan pada visi jangka panjang memperkuat pertumbuhan perusahaan ke fase selanjutnya.
"Pendanaan seri F ada nama baru seperti Mitshubisi dan Visa," kata Andre saat meluncurkan logo baru Grup Go-Jek di kantor Gojek, Pasaraya Gedung B Lantai 6, Jakarta Selatan, Senin, 22 Juli 2019.
Kehadiran Mitshubisi pada layanan Go-Jek disebut bakal membuka kolaborasi dalam pemanfaatan keahlian dan keunggulan masing-masing perusahaan. Namun, Andre belum mau membocorkan berapa besar dana yang diinvestasikan maupun implemetasi program dalam layanan baru.
"Mitshubishi adalah korporasi dari Jepang yang punya banyak solusi sperti perbankan dan consumer good yang ikut dalam memberikan kepercayaan kepada kerja sama dengan kami di Indonesia dan Asia Tenggara," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Andre terkait suntikan dana dari Visa sebagai perusahaan layanan financial technology berskala global. Ia meyakini kehadiran Visa bakal mendorong misi Go-Jek dalam menciptakan layanan keuangan inklusif di Indonesia maupun negara lain.
"Kami senang kerja sama dengan Visa karena ada yang dukung jadikan payment itu sebagai tonggak finansial inklusif yang juga membantu pembayaran di Asia Tenggara," ungkapnya.
Selain dua perusahaan tersebut, Go-Jek juga memastikan mendapat dana segar dari bank besar di Thailand yakni Siam Commercial Bank (SCB). Kerja sama ini dilakukan dalam pengembangan sistem pembayaran digital pada afiliasi Go-Jek di Thailand yakni GET untuk memudahkan akses ke beragam layanan keuangan seperti pinjaman dana dan asuransi.
"Aplikasi ini berkembang sesuai local solution, kami bermitra juga dengan local management team sesuai apa yang mereka mau, ke depan usernya paling besar di Asia Tenggara," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
