"Kami akan melaksanakan ekspedisi ke daerah-daerah terpencil sampai ke pulau-pulau perbatasan seperti yang dilakukan pada tahun lalu," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi, seperti dikutip dari Antara, di Ambon, Selasa 28 Februari 2017.
Ia mengakui ekspedisi kali ini tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan kegiatan tahun lalu, di mana kas keliling memegang peran penting dalam penukaran uang lusuh dan tidak layak edar. "Namun tahun ini ada tambahan sosialisasi uang baru agar masyarakat di Maluku bisa mengenalnya dan melakukan transaksi dengan baik," ujarnya.
Ekspedisi 2016 tahap pertama dilakukan pada akhir Maret 2016, mulai dari Pulau Serua, Kabupaten Maluku Tengah hingga ke Pulau Lirang, Kabupaten Maluku Barat Daya yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Ekspedisi kedua pada Oktober 2016, mulai dari Pulau Banda sampai ke Pulau-Pulau terpencil di Kabupaten Maluku Tenggara.
Sosialisasi uang baru emisi 2016 sudah dilakukan sejak Januari 2017. Daerah-daerah yang sudah dilaksanakan sosialisasi uang emisi baru itu mencakup Masohi, Saparua, Namlea, Saumlaki, dan Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
