"Kami sudah koordinasikan antisipasi kekeringan secara nasional. Ada gejala El Nino tapi kita tidak tinggal diam," ujarnya saat meninjau lokasi persawahan di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang,
Kamis (13/8/2015).
Dirinya menambahkan, dampak kekeringan memang dirasakan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Lampung. Sementara itu, sisanya di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi
tidak terjadi kekeringan.
Selain itu, El Nino yang dinilai membuat suluruh tanaman padi mengalami kekeringan, ternyata masih bisa menghasilkan panen. "Seakan El Nino seluruh padi kering. Sekarang panen sudah 76,3 persen, tidak diganggu lagi El Nino dan hama tikus," sambung dia.
Sementara itu, untuk mengantisipasi puncak kekeringan yang diprediksi akan terjadi pada September dan November, pihaknya juga akan bekerja keras melawan dampak kekeringan.
"Jadi kita punya kiat jangan diam. Ini kekeringan bukan seluruh Indonesia. Ini negara kita yang luar biasa, jangan tinggal pasrah. Ada kekeringan ya? Bener karena memang dua musim, hujan dan kemarau. Dan ini tiap tahun. Sekarang kita cari solusi permanennya," tukasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
