"Kami optimistis dengan pembangunan ini mengingat banyak investor yang tertarik untuk masuk ke Jawa Tengah," kata pimpinan Jababeka, S.D. Darmono sebagaimana dikutip dari Antara, Kamis (17/12/2015).
Menurut dia, selama ini banyak investor asing yang ingin masuk ke Jawa Tengah, tetapi terkendala oleh persoalan infrastruktur dan sisi keamanan.
"Ketakutan asing ini salah satunya dari sisi keamanan. Dalam hal ini Jababeka diminta untuk menciptakan kondisi yang kondusif terkait dengan keberadaan industri ini," katanya.
Ia menyatakan bisa memberikan jaminan tersebut kepada para investor, baik dalam negeri maupun investor asing, terkait dengan izin, keberadaan infrastruktur, dan kepastian hukum.
"Mereka ingin fasilitas yang dibutuhkan, seperti listrik, air, dan pengolahan limbah disiapkan oleh kawasan industri tersebut. Dalam hal ini kami akan menyiapkan itu," katanya.
Sesuai dengan rencana awal, kawasan industri yang dibangun oleh Jababeka di Kabupaten Kendal seluas 2.700 hektare (ha). Saat ini 700 ha di antaranya sudah dibangun.
Dari sisi jumlah perusahaan, saat ini sudah ada lima perusahaan yang sudah melakukan pembayaran. Bahkan, satu di antaranya sudah mulai membangun pabriknya.
"Perusahaan-perusahaan ini bergerak di sektor makanan, furnitur, dan tekstil," papar dia.
Sementara itu, untuk melengkapi fasilitas di kawasan industri tersebut ke depan pihaknya akan menarik sejumlah pabrik kecil untuk dapat dibangun di kawasan yang sama.
"Keberadaan pabrik-pabrik kecil ini nantinya bisa memenuhi kebutuhan pabrik besar, salah satunya dari sisi bahan baku," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
