Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kalsel, Faturahman, mengatakan pada periode tanam 2016/2017 atau periode Oktober-Maret dan April-September pihaknya menargetkan peningkatan luas tanam hingga 100.000 ha.
"Salah satu upaya kita meningkatkan produksi padi ini dengan cara menambah luas tanam selain upaya menambah intensitas tanam," tuturnya dikutip dari Media Indonesia, Minggu 2 Juli 2017.
Luas tanam padi yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Kalsel ini ditargetkan seluas 400.473 ha untuk periode tanam Oktober-Maret dan 201.697 ha untuk periode April-September, sehingga sasaran tanam padi mencapai 602.170 ha. Adapun daerah sentra pertanian terbesar meliputi Barito Kuala seluas 105.800 ha, Tapin 84.096 ha dan Banjar seluas 82.065 ha.
Angka ini jauh melampaui luas tanam padi Kalsel pertahunnya yang mencapai luas 500.000-510.000 ha atau meningkat hingga 100.000 ha.
"Saat ini luas tanam padi Kalsel secara kumulatif sudah mencapai 509.191 ha," bebernya.
Meski sudah memasuki musim namun kegiatan tanam padi petani Kalsel terpusat pada areal rawa lebak dan ladang di daerah pegunungan. Tercatat sepanjang Juni ini luas tanam padi seluas 20.101 ha atau terluas di daerah Kabupaten Balangan yang merupakan daerah pegunungan seluas 5.502 ha juga Tapin seluas 2.504 ha serta daerah lahan rawa lebak lainnya.
Di Kalsel areal rawa lebak yang bisa dimanfaatkan saat kemarau seluas 96.000 ha. Kalsel merupakan daerah lumbung pangan nasional dengan produksi padi pertahunnya sebanyak 2,1 juta ton dan ditargetkan meningkat menjadi 2,3 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
