Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito mengatakan, dirinya akan mengundang beberapa perwakilan asosiasi di industri perdagangan daging sapi untuk membahas roadmap ini. Nantinya setiap perwakilan akan dimintai masukam untuk membuat peta jalan tersebut.
"Kuota jumlah importasi harus seimbang. Jadi tidak semata-mata kita gantungkan dari impor kemudian daging kita gelontorkan saja. Itu mudah, tapi bagaimana dengan peternak rakyat kalau tidak seimbang," ujarnya di Feedloter PT Tunas Unggul Mandiri, Tangerang, Minggu (7/8/2016).
Untuk tetap menjaga peternak lokal, dirinya berharap jika pengusaha feedloter juga mau mengembangbiakan sapi di daerah. Dengan begitu, mereka tidak hanya bergantung pada sapi impor yang tentunya tidak akan setiap tahun dilakukan.
Sementara itu, Enggar mempersilahkan para pengusaha sapi untuk mendapat suntikan modal asing. Sedangkan bagi pengusaha mikro, dirinya akan memberikan bantuan berupa pembibitan serta kemudahan akses modal di perbankan.
"Kita juga membuka importir jika ingin menggandeng investor asing untuk mengembangkan peternakan sapi di Indonesia. Untuk pengusaha menengah yang ingin lakukan konsorsium kita bisa bantu jembatani. Tapi tidak kita paksakan, karena dalam bisnis harus saling cocok," jelas dia.
Dirinya menambahkan, rantai pasok daging sapi harus dipotong dan dipersingkat. Selama ini rantai pasok yang panjang menyebabkan harga daging lokal cenderung lebih mahal dibandingkan harga daging impor.
"Kalau yang impor itu hanya ada tiga sampai empat titik rantai pasok. Sementara rantai distribusi daging sapi mulai dari daerah cukup panjang. Kira-kira ada sekira enam sampai tujuh mata rantai distribusi hingga sampai ke konsumen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
