Pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, nilai tukar Rp13.500 per USD, suku bunga SPN 5,3 persen dan harga minyak USD48 per barel.
"Saya menyambut baik yang disampaikan Presiden. Secara umum kalau dilihat prioritasnya dan postur anggaran, saya lihat ini postur yang sehat," ujar Agus DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Rabu 16 Agustus 2017.
Menurutnya, secara umum asumsi makro tersebut sejalan dengan pembahasan Bank Indonesia dan DPR dalam rapat pembahasan usulan RAPBN 2018. Namun, ada perbedaan dalam target pertumbuhan ekonomi dan asumsi harga minyak.
"BI memperkirakan harga minyak sebesar USD52 per barel dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen dengan kisaran 5,1 persen-5,5 persen. Kalau pemerintah sampaikan di 5,4 persen," paparnya.
Agus pun memaklumi perbedaan pandangan tersebut, sebab pemerintah tengah mengejar pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif. BI juga mengapresiasi komitmen pemerintah untuk menjaga fiskal dengan mematok defisit fiskal 2,19 persen turun dari tahun sebelumnya.
"BI nanti pada saat pembahasan di DPR kita sampaikan, kita masih melihat itu di 5,1 persen-5,5 persen. Jadi kalau tengahnya itu di kisaran 5,3 persen, tapi nanti kita bisa. kesehatan fiskal itu tercermin dari defisit fiskal di 2017 2,67 persen proyeksinya, tadi disebutkan 2,19 persen. Kalau segitu, itu kan lebih rendah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
